Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) telah berhasil dilaksanakan pada 7-9 November 2023. Gelaran rutin setiap 5 tahun sekali ini menjadi momen warga LDII di semua tingkatan untuk melakukan evaluasi terhadap program kerja sebelumnya sekaligus membentuk program kerja baru yang relevan dengan kondisi zaman sekarang. Untuk mendapatkan motivasi dan inspirasi program, LDII mengundang sejumlah ahli dan tokoh politik Indonesia. Salah satunya yang hadir pada Rakernas LDII 2023 hari ketiga adalah bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo. Ia mengisi materi dengan tema “Menuju Indonesia Unggul”.
Diadakan secara hybrid, Rakernas LDII 2023 diikuti oleh lebih dari 11.000 peserta luring dan daring. Peserta luring mengikuti langsung di Grand Ballroom Gedung Serbag Guna (GSG) Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidin, Jakarta. Sedangkan peserta daring tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di studio mini DPD (Dewan Pimpinan Daerah) LDII Kulon Progo.
Dihadiri oleh beberapa pengurus harian dan pengurus bidang, materi Ganjar Pranowo memberikan semangat dan motivasi dalam membentuk program kerja di wilayah Kulon Progo. Salah satu yang paling mengena bagi peserta adalah terkait pembangunan manusia unggul. Ia menjelaskan, pertama adalah pendidikan karakter. “Sejak dini, mulai dari PAUD dan TK, kita dorong agar anak berkarakter,” jelas Ganjar.
Kemudian, didukung dengan kesehatan yang baik, sejak sebelum menikah. “Kemudian hamil, memiliki kandungan yang sehat, hingga melahirkan, dengan kondisi ibu dan bayi yang sehat. Balitanya tumbuh berkembang dengan baik, dan siap diisi pengetahuan yang baik,” pungkasnya.
Melalui semua program dan usaha tersebut, Ganjar berharap akan terwujud Indonesia unggul. “Kalau gagal, maka yang diperoleh adalah mendapatkan malapetaka bonus demografi,” tutupnya.
Hal tersebut telah sejalan dengan program penanaman 29 karakter luhur dalam LDII. Penerapan karakter dan berakhlak mulia telah diajarkan sejak anak-anak melalui kelas pembelajaran yang disebut sebagai istilah Caberawit. Anak-anak mulai usia PAUD dan TK mulai diajari sopan santun, bertutur kata yang baik, dan menghormati orang yang lebih tua. Sehingga anak-anak LDII tidak hanya pintar dan pandai ilmu pengetahuan, tapi juga memiliki kebiasaan baik yang melekat dalam dirinya.
Nuryahya sebagai salah satu pengurus Bidang Pemuda, Kepanduan, Olahraga, dan Seni Budaya berkesempatan mendengarkan materi Ganjar pada hari itu (8/11) di studio mini DPD LDII Kulon Progo. Yahya menerangkan bahwa program yang baik ini harus didukung juga oleh semua orang tua dan pengajar. “Kita butuh sekali sinergi dari banyak pihak, termasuk orang tua sebagai sekolah pertama anak-anak dan yang paling sering bertemunya dengan anak. Namun kami selalu berkoordinasi untuk menerapkan program seoptimal mungkin.” pungkasnya.