DPD LDII KULON PROGO Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Lines Kulon Progo. Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-95, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengundang ratusan pemuda dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kulon Progo dalam Roadshow Sosialisasi dan KIE “Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting dalam Rangka Peringatan Hari Ibu Tahun 2023” pada Jumat (22/12) lalu di Hotel King’s Kulon Progo. Kegiatan ini mengusung tema Menyongsong Hari Ibu dengan Semangat dan Tekad dalam Percepatan Penurunan Stunting Menuju Generasi Cerdas, Keluarga Berkualitas, Indonesia Emas.
Sosialisasi ini diikuti kurang lebih 400 peserta yang terdiri dari pemuda dan jajaran Pengurus Harian DPD LDII Kulon Progo. Pandoyo, S. Pd., M.Pd, ketua DPD LDII Kulon Progo menyampaikan program dari BKKBN dan RPJPD Kabupaten Kulon Progo sejalan dengan tri sukses dan 6 budaya kerja warga LDII. “LDII memfokuskan program pengembangan SDM berkarakter professional-religious, berakhlakul karimah, alim faqih, dan mandiri serta memiliki karakter kerukunan, kekompakan, kejujuran, kerjasama, amanah, dan mujhid-muzhid (kerja keras dan hemat)”.
Kegiatan ini mengundang narasumber utama, Ketua BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo,Sp. OG (K), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, dr. Sri Budi Utami, M.Kes, dan Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Akhid Nuryati, S.E. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Biro umum dan Humas BKKBN, Pelaksana Tugas Direktur KIE, Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Kepala Dinas PMD Dalduk dan KB Kulon Progo.
Dalam kesempatan ini Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo,Sp. OG (K) mengajak para pemuda DPD LDII Kulon Progo untuk menjadi generasi emas, yaitu siap menjadi generasi emas ditahun 2045 dimana kerja keras selagi muda agar tua sejahtera, membentuk keluarga yang berkualitas dengan asah, asih dan asuh serta pemuda yang berencana. Hasto juga menambahkan perlunya mengoptimalkan pemberdayaan keluarga dalam pencegahan stunting serta pentingnya pre konsepsi sebelum melakukan pernikahan. Selian itu Hasto juga berharap kedepannya BKKBN bisa bekerjsama dengan LDII untuk melakukan pendataan calon pengantin sebagai upaya pencegahan stunting.
“Penerapan pembangunan generasi emas tidak sulit bagi LDII karena sudah ada program-program yang lebih dulu dilakukan (oleh LDII). Program yang dilakukan sejalan dengan RPJPD Kabupaten Kulon Progo” pungkas Akhid. Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan harus direncanakan dan dimulai dari level terkecil yaitu keluarga karena merencanakan pembangunan keluarga sama dengan merencanakan masa depan negara.
Sri Budi Utami, M.Kes menyampaikan pentingnya pemenuhan gizi di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dia juga menekankan pentingnya peran berbagai pihak untuk mengoptimalkan pemenuhan 1000 HPK serta pencegahan stunting khususnya di Kabuaten Kulon Progo.
Diyah Utari peserta sosialisasi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatannya seru dan oke banget, untuk kegiatan yang dilaksanakan malam gak ngantuk sama sekali. Narasumber sangat menguasai materi dan berpengalaman (jadi) enak didengar dan dipahami”. Diyah berharap semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan tidak perlu berskala besar yang penting terlaksana. “Mungkin bisa dipisah khusus untuk putri saja dan pada kesempatan lain khusus untuk putra agar bisa lebih paham lagi terkait peran masing-masing agar bersinergi dalam mengambil keputusan rumah tangga dan melaksankan tugas-tugas rumah agar tidak ada superior atau inverior antara suami istri.” pungkasnya.
Syaiful menyampaikan kegitan ini harus sering dilaksanakan karena ilmu sepenting ini jarang diajarkan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Dia juga berharap agar program seperti ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
Acara menjadi semakin meriah dengan adanya pembagian doorprize menarik dan tebak-tebakan dari narasumber kepada peserta. Antusias peserta yang hadir terlihat dari awal hingga akhir acara.
Reporter: Nurisnaini
